Asam karboksilat mempunyai sifat kimia yang menonjol, yaitu bersifat asam. Jika dibandingkan dengan asam mineral seperti HCl dan HNO 3 (dengan pK a sekitar 1), asam karboksilat adalah asam lemah (dengan pK a sekitar 5). Asam karboksilat lebih asam daripada alkohol atau fenol, terutama karena stabilisasi-resonansi anion karboksilatnya, RCOO -.
Rumus umum asam karboksilat adalah R−COOH, dengan R mengacu pada alkil, alkenil, aril, atau gugus lain. Sifat asam asam karboksilat berasal dari hidrogen dalam gugus -COOH, yang berdisosiasi dari sisa senyawa, menjadikannya donor proton.
Sifat Asam Karboksilat. Asam karboksilat C 1-C 4 berupa zat cair, sedangkan C 4 > berupa zat padat. Asam karboksilat C 1-C 4 mudah larut, namun semakin banyak atom C dalam molekul kelarutan makin berkurang, dan senyawa yang berwujud padat tidak dapat larut; Titik didih dan titik leleh asam karboksilat tinggi, karena antara molekulnya terdapat Asam karboksilat atau yang disebut juga dengan asam alkanoat merupakan senyawa organik hasil turunan senyawa alkana. Struktur asam alkanoat sendiri terdiri atas gugus karboksil-gabungan dari gugus karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH).
1. Sifat fisik senyawa asam karboksilat. Dua asam karboksilat paling sederhana adalah asam metanoat dan asam etanoat, masing-masing memiliki titik didih 101 ∘ ∘ C dan 118 ∘ ∘ C. Tingginya titik didih ini disebabkan oleh adanya tarik menarik antarmolekul asam membentuk suatu dimer.
Dalam kimia, sifat fisika mengacu pada sifat-sifat yang dapat dilihat dan diukur secara langsung, seperti warna, bau, titik lebur, dan titik didih. Sifat-sifat ini tidak mengubah komposisi kimia dari senyawa tersebut. Sifat kimia, di sisi lain, mengacu pada interaksi senyawa dengan bahan-bahan atau kondisi tertentu.Ek9m.