6 Dengan membayangkan seolah-olah melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya. Misalnya : membaca satu ayat dari surat Yusuf dengan hitungan tertentu untuk melakukan sihir mahabbah kepada seorang gadis cantik, agar bisa jadi pacarnya. Maka ia saat membaca Lii saajidiin, ia membayangkan gadis itu tunduk kepadanya. 7.
Dan kalaulah ada mana-mana Kitab Suci yang dengan sebabnya gunung-ganang terbongkar bergerak dari tempatnya, atau dengan sebabnya bumi dipecah-belah mengeluarkan isi kandungannya, atau dengan sebabnya orang-orang yang telah mati dapat menjawab kata-kata yang dihadapkan kepadanya, maka Al-Quran ialah Kitab Suci yang mengandungi mukjizat. Tetapi lahirnya sesuatu mukjizat itu adalah menurut kehendak Allah, bahkan segala urusan tertentu bagi Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahawa kalaulah Allah menghendaki tentulah Ia memberi petunjuk kepada umat manusia seluruhnya, lalu menjadikan mereka semuanya beriman. Dan orang-orang yang kafir itu dengan sebab kekufuran mereka sentiasa ditimpa bala bencana ke atas diri atau harta benda mereka; atau pun bala bencana itu turun menimpa tempat-tempat yang berhampiran dengan tempat tinggal mereka lalu menjadikan mereka gempar kecemasan, sehinggalah datang janji Allah hari kiamat dan azabnya; Sesungguhnya Allah tidak memungkiri janjiNya.
LAILATULQADAR 1. Hikmah dan Rahasia Lailatul Qadar. Inilah salah satu momentum yang dirahasiakan Allah swt dari makhluk-Nya. Karena malam ini begitu istimewa, sungguh beruntung mereka yang pada malam ini sedang berada dalam kondisi suci-bersih dari dosa, lebih-lebih jika dalam keadaan beribadah dan berserah diri kepada-Nya.
وَلَوۡ اَنَّ قُرۡاٰنًا سُيِّرَتۡ بِهِ الۡجِبَالُ اَوۡ قُطِّعَتۡ بِهِ الۡاَرۡضُ اَوۡ كُلِّمَ بِهِ الۡمَوۡتٰى‌ ؕ بَلْ لِّلّٰهِ الۡاَمۡرُ جَمِيۡعًا ‌ؕ اَفَلَمۡ يَايۡــَٔسِ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡ لَّوۡ يَشَآءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيۡعًا ؕ وَلَا يَزَالُ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا تُصِيۡبُهُمۡ بِمَا صَنَعُوۡا قَارِعَةٌ اَوۡ تَحُلُّ قَرِيۡبًا مِّنۡ دَارِهِمۡ حَتّٰى يَاۡتِىَ وَعۡدُ اللّٰهِ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُخۡلِفُ الۡمِيۡعَادَ Wa law anna Quraanan suyyirat bihil jibaalu aw qutti'at bihil ardu aw kullima bihil mawtaa; bal lillaahil amru jamii'aa; afalam yai'asil laziina aamanuuu al law yashaaa 'ullaahu lahadan naasa jamii'aa; wa laa yazaalul laziina kafaruu tusiibuhum bimaa sana Dan sekiranya ada suatu bacaan Kitab Suci yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, itulah Al-Qur'an. Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki semua manusia beriman, tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah penaklukkan Mekah. Sungguh, Allah tidak menyalahi janji. Juz ke-13 Tafsir Dan peringatkanlah orang kafir bahwa sekiranya ada suatu bacaan dalam bentuk kitab suci yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan dari tempatnya semula, atau bumi jadi terbelah dan mengalirkan sungai-sungai, atau orang yang sudah mati kembali hidup dan dapat berbicara-sekiranya Allah menghendaki-maka bacaan itu adalah Al-Qur'an, bukti kerasulan Nabi Muhammad. Sebenarnya segala urusan itu adalah milik Allah dan atas kehendak serta kewenangan-Nya. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki, tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya sehingga semua beriman tanpa kecuali. Dan orang-orang kafir yang mengingkari Al-Qur'an senantiasa ditimpa bencana, seperti kekalahan melawan kaum mukmin, disebabkan perbuatan buruk mereka sendiri, atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sampai akhirnya datang janji Allah berupa kemenangan kaum mukmin dalam penaklukan kota Mekah. Sungguh, Allah tidak akan pernah menyalahi janji. Pada ayat ini, Allah menjelaskan kebesaran Al-Quran sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw. Namun sebelumnya, ayat ini menjelaskan bahwa walaupun ada satu bacaan atau Kitab Suci yang dapat menyebabkan gunung-gunung dapat berjalan, bumi dapat terbelah, atau orang-orang yang telah mati dapat hidup kembali dan berbicara, tetap akan ada orang-orang yang tidak beriman. Maksud pernyataan di atas adalah bahwa Allah telah memberikan mukjizat kepada Nabi Musa, seperti gunung Tur dapat berjalan, dan batu dapat mengeluarkan mata air setelah dipukul dengan tongkatnya. Allah swt juga telah memberikan mukjizat kepada Nabi Isa, sehingga ia dapat menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Kepada Nabi Muhammad, Allah telah memberikan mukjizat terbesar yaitu Al-Quran, mukjizat yang bersifat abadi dan tetap dapat dilihat sampai sekarang. Al-Quran mengandung bukti-bukti yang menunjukkan kebesaran kekuasaan Allah dan keindahan ciptaan-Nya. Selain itu, Al-Quran membawa hikmah-hikmah, hukum-hukum, dan peraturan-peraturan yang diperlukan manusia untuk mengatur kehidupan dalam berbagai bidang baik ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya, yang menjamin kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat jika mereka mau memahami dan mengamalkannya. Dengan demikian, mereka akan tampil menjadi bangsa dan umat yang terbaik di bumi ini. Menurut ath-thabrani dari Ibnu Abbas bahwa ada sekelompok kaum musyrikin Mekah, antara lain Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah, mengadakan pertemuan di belakang Kabah, dan mengutus seseorang untuk memanggil Rasulullah saw. Beliau lalu datang ke tempat mereka, dan Abdullah bin Abi Umayyah mengatakan kepadanya bahwa mereka akan bersedia menjadi pengikutnya apabila beliau dapat membuktikan ke-mukjizatan Al-Quran untuk memindahkan gunung-gunung yang berada di sekitar Mekah, sehingga tempat tersebut menjadi lapang dan bisa dijadikan sebagai lahan pertanian. Jika hal tersebut dapat dilakukan Rasulullah, barulah mereka percaya bahwa ia benar-benar nabi dan rasul. Mereka juga meminta kepada Rasulullah agar dapat menguasai angin dan menjadikannya sebagai kendaraan pulang pergi dari Mekah ke negeri Syam. Menurut mereka, ini akan membuktikan bahwa Muhammad betul-betul nabi dan rasul Allah seperti Nabi Sulaiman yang mampu menggunakan angin sebagai kendaraan. Selain itu, mereka juga meminta agar Muhammad saw menghidupkan kembali nenek moyangnya yang telah lama meninggal dunia, seperti Qushai bin Kilab atau siapa saja yang mereka inginkan di antara nenek moyang mereka yang sudah mati. Mereka akan menanyakan kepada orang yang dihidupkan itu apakah dakwah yang disampaikan Muhammad saw benar atau tidak. Menurut mereka, hal ini adalah untuk membuktikan bahwa Nabi Muhammad saw benar-benar nabi dan rasul Allah sebagaimana halnya Nabi Isa as yang dengan mukjizatnya dapat menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Allah swt lalu menurunkan ayat di atas untuk menegaskan bahwa seandainya Allah mengabulkan apa-apa yang mereka minta itu menjadi bagian dari kemukjizatan Al-Quran, pasti hal itu dapat terjadi, karena semuanya berada di bawah kekuasaan-Nya. Akan tetapi, seandainya hal tersebut benar-benar dikabulkan, mereka tetap tidak akan beriman kepada Allah, Nabi Muhammad, dan Al-Quran yang merupakan mukjizatnya. Nabi Muhammad sangat ingin agar mereka itu beriman, namun mereka itu tidak juga beriman, bahkan mengajukan permintaan yang beraneka ragam. Oleh karena itu dalam ayat ini, Allah swt memberikan hiburan kepadanya dengan menegaskan bahwa ia dan orang-orang mukmin harus betul-betul memahami bahwa jika Allah menghendaki semua manusia beriman, pastilah Allah memberi petunjuk kepada mereka semuanya. Selain itu, orang-orang mukmin harus meyakini pula bahwa orang-orang kafir itu senantiasa akan ditimpa bencana dan kemurkaan Allah karena kekafiran dan perbuatan buruk mereka. Bencana itu bisa terjadi di dekat tempat kediaman mereka, sehingga akhirnya datanglah apa yang dijanjikan Allah, yaitu kehancuran mereka sendiri. Pada akhir ayat ini, Allah menegaskan bahwa janji Allah untuk menolong kaum Muslimin dan membinasakan orang-orang kafir pasti akan terjadi, karena Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. sumber Keterangan mengenai QS. Ar-Ra’dSurat Ar Ra'd ini terdiri atas 43 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Surat ini dinamakan Ar Ra'd yang berarti guruh karena dalam ayat 13 Allah berfirman yang artinya Dan guruh itu bertasbih sambil memuji-Nya, menunjukkan sifat kesucian dan kesempurnaan Allah Dan lagi sesuai dengan sifat Al Quran yang mengandung ancaman dan harapan, maka demikian pulalah halnya bunyi guruh itu menimbulkan kecemasan dan harapan kepada manusia. Isi yang terpenting dari surat ini ialah bahwa bimbingan Allah kepada makhluk-Nya bertalian erat dengan hukum sebab dan akibat. Bagi Allah tidak ada pilih kasih dalam menetapkan hukuman. Balasan atau hukuman adalah akibat dan ketaatan atau keingkaran terhadap hukum Allah. Bandung 31 Agustus 2013; 11.35.07 WIB. By Dicky Supriatna • Posted in Belajar, Catatan, Kehidupan, Wanita (Q.S. Ar-Rad: 11) Apabila kita lihat kedalam, cinta (mahabbah) berasal dari rasa-perasaan hati yang di transformasikan ke dalam otak melalui perantara mata yang menatap dan mulut yang terucap melalui rangkaian kata. Ketika semua
وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ اَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا قَارِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَارِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ࣖTerjemahanDan sekiranya ada suatu bacaan Kitab Suci yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, itulah Al-Qur'an. Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki semua manusia beriman, tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah penaklukkan Mekah. Sungguh, Allah tidak menyalahi janji.
AMALANPOWERFULL SERATUS AL IKHLAS. FADHILAH: SEMUA HAJAT SEMUA KEBUTUHAN ANDA. Amalan ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abas RA, dia berkata Bersabda Rosulullah SAW Barang siapa yang mempunyai hajat kepada Allah Swt maka hendaklah dia bangun kemudian berwudhu dengan wudhu yang bagus lalu berdiri untuk
Tafheem ul Quran Surah 13 Ar-Ra'd, Ayat 31-31 وَلَوۡ اَنَّ قُرۡاٰنًا سُيِّرَتۡ بِهِ الۡجِبَالُ اَوۡ قُطِّعَتۡ بِهِ الۡاَرۡضُ اَوۡ كُلِّمَ بِهِ الۡمَوۡتٰى​ ؕ بَلْ لِّلّٰهِ الۡاَمۡرُ جَمِيۡعًا ​ؕ اَفَلَمۡ يَايۡـئَسِ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡ لَّوۡ يَشَآءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيۡعًا ؕ وَلَا يَزَالُ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا تُصِيۡبُهُمۡ بِمَا صَنَعُوۡا قَارِعَةٌ اَوۡ تَحُلُّ قَرِيۡبًا مِّنۡ دَارِهِمۡ حَتّٰى يَاۡتِىَ وَعۡدُ اللّٰهِ​ ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُخۡلِفُ الۡمِيۡعَادَ‏ ﴿1331﴾ 1331 And what would have happened were a Qur'an to be revealed wherewith mountains could be set in motion, or the earth cleft, or the dead made to speak?47 To show such signs is not at all difficult for everything rests entirely with So, do not the people of faith still look forward to such a sign in response to the demand of the unbelievers and despair as a result of knowing that had Allah so willed, He could have guided all to the Misfortune continues to afflict the unbelievers on account of their misdeeds, or to befall on locations close to their habitation. This will continue until Allah's promise of chastisement is fulfilled. Indeed Allah does not go back upon His promise. Notes 47. This verse has been addressed to the believers who were feeling uneasy that no such sign was being sent as was demanded by the disbelievers. They thought that such a sign would convince the disbelievers and they would accept Islam. Therefore when no such sign was sent, they became all the more uneasy for the lack of the fulfillment of the demand that gave rise to doubts about the Prophethood of the Messenger peace be upon him. The question posed in this verse is meant to remove that uneasiness of the Muslims. It is like this Do you think that they would have embraced Islam if such and such signs had been shown to them all of a sudden along with a Surah of the Quran? Are you under the delusion that they are quite ready to accept Islam and are waiting only for such a sign? Do you think that those people who have failed to see the light of the truth in the teachings of the Quran, in the phenomena of the universe, in the pure and spotless life of the Prophet peace be upon him and in the wonderful change in the lives of his companions, would see the light of the truth in the moving of the mountains, in the cleavage of the earth and in the coming out of the dead from the graves? 48. “But to Allah belongs the command entirely” and He can show any sign if He so desires. He is not showing any sign for it does not fit in the scheme laid down for the guidance of man. As the real object is to show guidance to mankind through the Prophet and not to compel them to believe in the Prophethood of a Prophet, He desires that the people should gain guidance by thinking and observing wisely and not by seeing signs. 49. That is, if the object had been to make human beings believers even without consciously understanding it, Allah could have created them believers by birth.
TAWARANLI - MAHABBAH GROUP (PRUDENTIAL ASSURANCE) 03/10/2017 | Jam :10:26:00 Berminat, boleh mengemukakan surat permohonan Lagi: TAWARAN LI - AIA PUBLIC TAKAFUL. 19/10/2015 | Jam :16:31:00: Memerlukan 5 org pelajar dalam Jurusan Elektrik, Elektronik, Mekatronik, Mekanikal.
وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ اَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا قَارِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَارِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ࣖ 31. Dan sekiranya ada suatu bacaan Kitab Suci yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, itulah Al-Qur'an. Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki semua manusia beriman, tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah penaklukkan Mekah. Sungguh, Allah tidak menyalahi janji.
Tapidi sini saya akan jawab pertanyaan email yang masuk ke saya yang menanyakan sebuah doa mahabbah favorit saya. Surat Ar-Rad ayat 31 : bihil mauta balillaahil amrun jamii-an “ Namun pengamalan Surat Ar-Rad ini harus digabungkan dengan ilmu mahabbah. 11,474 total views, 1 views today. Mahabbah Lainnya: amalan pengasihan islam;

Name This Surah takes its name from the word ar-Ra'ad thunder that occurs in v. 13. It is merely the symbolic name of the Surah and does not in any way mean that the Surah deals with the scientific problems connected with thunder. Period of Revelation The internal evidence vv. 27-31 and vv. 34-48 shows that this Surah was revealed in the last stage of the Mission of the Holy Prophet at Makkah and during the same period in which Surahs Yunus, Hud and Al- A'araf were sent down. The manner of speech indicates that a long time had passed since the Holy Prophet had been conveying the Message. On the one hand, his opponents had been contriving different devices to defeat him and his Mission, and, on the other, his followers had been expressing a desire that by showing a miracle the disbelievers might be brought to the Right Way. In answer, Allah impressed on the Believers that it is not His way to convert people by this method and that they should not lose heart, if He is giving the enemies of the Truth a rope long enough to hang themselves. Otherwise, He is able to show such signs as may bring the dead out of their graves and make them speak v. 31, but even then these obdurate people will invent an excuse to explain this away. All this decisive evidence clearly proves that this Surah was revealed during the last stage of the Prophet's Mission at Makkah. Central Theme The first verse enunciates the main theme of this Surah, that is, "The Message of Muhammad Allah's peace be upon him is the very Truth, but it is the fault of the people that they are rejecting it." This is the pivot on which the whole Surah turns. This is why it has been shown over and over again in different ways that the basic components of the Message - Tauhid, Resurrection and Prophethood-are a reality therefore they should believe sincerely in these for their own moral and spiritual good. They have been warned that they shall incur their own ruin if they reject them, for kufr by itself is sheer folly and ignorance. Moreover, the aim of the Surah is not merely to satisfy the minds but also to appeal to the hearts to accept the Faith. Therefore it does not merely put forward logical arguments in support of the truth of the Message and against the people's wrong notions, but at appropriate intervals it makes frequent use of sympathetic and earnest appeals to win over their hearts by warning them of the consequences of kufr and by holding out the happy rewards of Faith so that the foolish people should give up their obduracy. Besides this, the objections of the opponents have been answered without any mention of them, and those doubts which are proving a hindrance in the way of the Message or were being created by the opponents have been removed. At the same time, the Believers; who had been passing through long and hard ordeal and were feeling tired, and waiting anxiously for Allah's succor, have been comforted and filled with hope and courage.

kacZS.
  • p8z86ctw96.pages.dev/104
  • p8z86ctw96.pages.dev/232
  • p8z86ctw96.pages.dev/407
  • p8z86ctw96.pages.dev/55
  • p8z86ctw96.pages.dev/414
  • p8z86ctw96.pages.dev/87
  • p8z86ctw96.pages.dev/219
  • p8z86ctw96.pages.dev/507
  • mahabbah surat ar rad 31